Senin, 18 Oktober 2021

Webinar Kebangsaan Bersama MPN PP, Ini Bahasannya

Webinar Kebangsaan Bersama MPN PP, Ini Bahasannya

Jakarta, Sriwijaya Media - Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak sosial bagi Indonesia. Salah satu contohnya di dunia pendidikan. Dimana para siswa sekolah harus menjalani pembelajaran secara virtual atau online.

Demikian disampaikan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno, dalam Webinar Kebangsaan “Merajut Keadilan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”, Senin (18/10/2021).

“Bicara sosial, kita lihat akibatnya (Covid-19), saya ambil contoh anak-anak sekolah tidak bisa sekolah, mereka zoom (sekolah online) dari rumah. Tidak semua anak sekolah punya gadget,” ujar Japto.

Kemudian masalah ekonomi baru yang muncul yaitu pengadaan alat-alat gadget bagi pelajar yang sekolah.

“Udah gadgetnya gak punya, yang punya gadget pun gak punya wifi, gak punya internet,” tutur Japto.

Menurut Japto, jika pemerintah tidak bisa mengatasi dampak pandemi Covid-19, maka organisasi-organisasi kemasyarakatan, partai politik (parpol) harus mencoba membantu pemerintah.

“Khususnya untuk teman-teman di Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) bahwa inilah waktunya kalian menginventarisir permasalahan yang ada di daerah, terkait dengan kehidupan sosial masyarakat, utamanya dengan adanya pandemi Covid-19. Jadi kita hanya menginventarisir dan memberi masukan kepada pemerintah,” terang Japto.

Dia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang mengalokasikan anggaran belanja pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

“Ini keputusan yang cepat dari pimpinan negara kita mengatasi hal ini. Sebaliknya, kalau tidak diawasi dengan benar ini kesempatan korupsi yang terbesar yang terjadi di bangsa Indonesia. Sehingga pengawasannya juga harus ketat,” tegas Japto.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) Bambang Sulistomo menyoroti sikap parpol yang dianggap tidak lagi mewujudkan keadilan sosial di tanah air.

“Coba kita lihat sekarang apakah partai partai politik itu pernah ngomong soal keadilan sosial, coba ada gak? Coba cari di media. Apakah parpol dalam menyusun Undang-undang itu, Omnibus Law, apakah ada unsur keadilan sosial disebut? Tidak ada. Karena apa? Tidak teguh dalam pendirian, padahal ini adalah warisan leluhur para pendiri negara. Padahal keadilan sosial ini impian kita bersama,” jelasnya. 

link https://sriwijayamedia.com/2021/10/18/webinar-kebangsaan-bersama-mpn-pp-ini-bahasannya/

MPN Pemuda Pancasila : Perwujudan Keadilan Sosial, Merajutnya dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

MPN Pemuda Pancasila : Perwujudan Keadilan Sosial, Merajutnya dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Tribun Rakyat, Jakarta – Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak sosial bagi Indonesia. Salah satu contohnya di dunia pendidikan. Dimana para siswa sekolah harus menjalani pembelajaran secara virtual atau online.

Demikian disampaikan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno, dalam Webinar Kebangsaan “Merajut Keadilan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”, Senin (18/10/2021). 

“Bicara sosial, kita lihat akibatnya (COVID-19), saya ambil contoh anak-anak sekolah tidak bisa sekolah, mereka zoom (sekolah online) dari rumah. Tidak semua anak sekolah punya gadget,” ujar Japto.

“Kemudian masalah ekonomi baru yang timbul yaitu pengadaan alat-alat gadget untuk mereka yang sekolah. Udah gadgetnya gak punya, yang punya gadget pun gak punya wifi, gak punya internet,” tambah Japto. 

Menurut keterangan Japto, jika pemerintah tidak bisa mengatasi dampak Pandemi COVID-19, maka organisasi-organisasi kemasyarakatan, partai partai politik harus mencoba membantu pemerintah.

“Khususnya untuk teman-teman di MPW (Majelis Pimpinan Wilayah) dan MPC (Majelis Pimpinan Cabang) bahwa inilah waktunya kalian menginventarisir permasalahan yang ada di daerah, yang terkait dengan kehidupan sosial masyarakat, utamanya dengan adanya Pandemi COVID-19. Jadi kita hanya menginventarisir dan memberi masukan kepada pemerintah,” kata Japto. 

Dia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang mengalokasikan anggaran belanja pemerintah untuk mengatasi dampak Pandemi COVID-19.

“Ini keputusan yang cepat dari pimpinan negara kita mengatasi hal ini. Sebaliknya, kalau tidak diawasi dengan benar ini kesempatan korupsi yang terbesar yang terjadi di bangsa Indonesia. Sehingga pengawasannya juga harus ketat,” tegas Japto.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) Bambang Sulistomo menyoroti sikap partai politik yang dianggap tidak lagi mewujudkan keadilan sosial di tanah air. 

“Coba kita lihat sekarang apakah partai partai politik itu pernah ngomong soal keadilan sosial, coba ada gak? coba cari di media. Apakah partai partai politik dalam menyusun Undang-undang itu, Omnibus Law, apakah ada unsur keadilan sosial disebut? Tidak ada,” ucap Bambang.

“Karena apa? Tidak teguh dalam pendirian, padahal ini adalah warisan leluhur para pendiri negara. Padahal keadilan sosial ini impian kita bersama,” pungkasnya.

link https://tribunrakyat.com/19690/18/10/2021/mpn-pemuda-pancasila-perwujudan-keadilan-sosial-merajutnya-dalam-kehidupan-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara.html

Merajut Keadilan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa & Bernegara


Merajut Keadilan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa & Bernegara

Ketua Umum Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) Bambang Sulistomo, bersama Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno ketika menjadi narasumber Webinar Kebangsaan Bersama MPN Pemuda Pancasila, 18 Oktober 2021.

Jumat, 21 Mei 2021

Peringati HUT Ke 67 tahun, dan Hari Kebangkitan Nasional, IP-KI Gelar Webinar Kebangsaan

Peringati HUT Ke 67 tahun, dan Hari Kebangkitan Nasional, IP-KI Gelar Webinar Kebangsaan

IP-KINEWS - Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) sebagai organisasi nasional yang didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia, pada 20 Mei 2021 tepat berusia 67 tahun, dan kini IP-KI terus berupaya menanamkan semangat Kejuangan di kalangan Pemuda, dan pada Kamis 20 Mei 2021, dari Pukul 15.30 s.d 17.30 WIB, Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan HUT IP-KI ke 67 Tahun digelar Webinar Kebangsaan Diskusi Interaktif secara Virtual.

Seminar online tersebut diselenggarakan oleh DPP IP-KI & UNITI bekerja sama dengan Bhakti Untuk Negeri, sementara Topik yang diambil "NAPAK TILAS KEBANGSAAN JENDERAL BESAR AH NASUTION".

Dengan Pembicara Ibu Hendrianti Sahara Nasution (Putri Sulung Jenderal Besar AH Nasution), Prof. Dr. Anhar Gonggong (Sejarawan Indonesia), Bapak Bambang Sulistomo, SIP, M.Si (Ketua Umum DPP IP-KI), Bapak Baskara Sukarya (Ketua Umum UNITI), Bapak M. Fuad Nasar (Sesdirjen Bimas Islam Kemenag RI / Pemerhati Sejarah) dan Host Troy Vladznovsky (Founder Bhakti Untuk Negeri).

Untuk peserta dapat mengikuti Webinar ini, melalui Link zoom serta juga dapat di ikuti melalui Channel YouTube Bhakti Untuk Negeri.

Ketua Umum IP-KI, Bambang Sulistomo, S.IP, MSi, melihat AH Nasution lebih pada sifat kejujuran dan sikap yang sangat aktif karena sebagai Perwira yang dibentuk oleh kennil, yang sangat mumpuni sebagai Tentara Profesional dan mengabdi pada bangsa dan negara, bukan pada golongan.

Sebagai Perwira PETA yang lahir di Sumatera Utara, saat itu AH Nasution bereaksi keras terhadap DPR yang ingin campur tangan terhadap Militer, sehingga terdampak akan jabatannya, hingga sempat dicopot dari jabatannya, namun pada tahun 1954, AH Nasution mendirikan IP-KI untuk membendung gerakan radikal.

Mesti IP-KI pernah menjadi salah satu partai politik di negeri ini, namun saat ini IP-KI tidak akan menjadi Parpol, karena kehidupan politik saat ini sebelum bangsa bisa mewujudkan tegaknya keadilan, IP-KI lebih memilih berjuang diluar legeslatif maupun Pemerintahan, untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, tegas Putra Bung Tomo yang saat ini sebagai Ketua Umum IP-KI.

Bambang Sulistomo, S.IP, MSi, juga berharap pada para tokoh nasional saat ini untuk bisa memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, IP-KI prihatin saat ini banyak Tokoh nasional yang memikirkan kelompoknya sendiri, bahkan menyiapkan diri menghadapi Pemilu/Pilpres 2024, dan hari ini kita membahas perjuangan AH Nasution dalam webinar kebangsaan, Karena untuk menghargai jasa-jasa beliau dan terus menanamkan semangat Kejuangan pada seluruh generasi penerus bangsa, tegasnya.

Sejarawan Indonesia Prof Anhar Gonggong dalam paparannya melihat bahwa saat itu dari tahun 1945 sd 1959 merupakan waktu peralihan dan melepaskan diri dari penjajahan Belanda, dan bangsa ini belum punya sistem politik, baik posisi DPR maupun posisi Tentara, karena DPR adalah sifatnya sementara, bahkan sudah muncul pemberontakan-pemberontakan, sementara Politisi belum punya pengalaman dalam berpolitik, sehingga DPR ingin ikut campur pada masalah Tentara, sehingga AH Nasution menolak campur tangan politisi di tubuh Tentara Nasional Indonesia.

Prof Anhar Gonggong juga melihat, bahwa AH Nasution dikenal dekat dengan Ulama di Partai NU, untuk minta masukan Ulama, dalam memberikan masukan kepada Presiden Soekarno, di situlah kita tahu, sikap AH Nasution agar keputusan Pemerintah yang konstitusi juga mendapat dukungan dari Ulama serta Partai Islam, ungkap Prof. Anhar Gonggong.

Hendrianti Sahara Nasution, putra sulung AH Nasution juga mengungkapkan bahwa bapak AH Nasution merupakan sosok yang cinta sejarah, hingga banyak menulis perjuangan beliau sendiri, saya bangga dengan bapak Nasution maupun ibu, yang sama-sama mempunyai cita-cita yang sama demi Kebangsaan, ungkapnya.

M Fuad Nasar (pemerhati sejarah) juga melihat bahwa AH Nasution merupakan sosok Tokoh yang besar, namun memiliki kepedulian kepada generasi muda, sangat terbuka akan pemikiran beliau, dan AH Nasution sebagai tokoh Nasionalis Religius, seorang Prajurit Pejuang, Pemikir serta Pemimpin Bangsa yang punya integritas total.

Dalam pemikirannya AH Nasution melihat bahwa pejuang kemerdekaan adalah menghantarkan ke pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, sementara dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan tugas generasi muda sebagai penerus bangsa.

Dan pendidikan merupakan Sentral untuk menentukan kemajuan suatu bangsa, dimana melalui Pendidikan harus bisa membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter, jujur dan memiliki moralitas perjuangan, AH Nasution merupakan tokoh negarawan yang mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi, ungkap M Fuat Nasar.

link https://www.ip-kinews.com/news-11910-peringati-hut-ke-67-tahun-dan-hari-kebangkitan-nasional-ipki-gelar-webinar-kebangsaan.html

Selasa, 10 November 2020

Bambang Sulistomo : Suara Anak Pejuang Didengar

Bambang Sulistomo : Suara Anak Pejuang Didengar

UnitingIndonesia.com, Jakarta – Bambang Sulistomo, putra dari pejuang dan pahlawan nasional Sutomo, alias Bung Tomo, pejuang Surabaya yang mengobarkan perlawanan kepada pendudukan Sekutu (Belanda dan Inggris).

Sejarah mencatat peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Ditemui di sela-sela acara Webinar, Selasa (10-11-2020) memperingati 100 tahun Bung Tomo, Bambang Sulistomo berharap kepada Pemerintah agar suara anak pejuang dapat didengar dan (biasanya) anak pejuang berpikir pejuang itu seperti orang tuanya.

“Jadi kalau ada anak pejuang yang kritis jangan dinilai melawan pemerintah, jangan dinilai berbeda pendapat itu menentang pemerintah, ajak mereka bicara terutama anak pejuang,” imbuhnya.

Di kesempatan ini juga, Bambang Sulistomo berpesan bahwa sebetulnya semua pihak harus bisa dirangkul dan didengar masukannya oleh Pemerintah.

“Bahkan sebenarnya anaknya nelayan, anaknya buruh dan anaknya guru pun harus di dengar juga," pungkasnya.

link https://unitingindonesia.com/bambang-sulistomo-suara-anak-pejuang-didengar/

Momentum Hari Pahlawan, Keluarga Bung Tomo Ingatkan Peran Penting Kepahlawanan Pemuda

Momentum Hari Pahlawan, Keluarga Bung Tomo Ingatkan Peran Penting Kepahlawanan Pemuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra pahlawan nasional Sutomo atau yang lebih dikenal Bung Tomo, Bambang Sulistomo, mengingatkan peran penting pemuda di masa kini.

Menurutnya, para pemuda memiliki jiwa kepahlawanan pada momentum Hari Pahlawan.

"Aktualisasi pemanfaatan teknologi di tengah Pandemi untuk dapat mendekatkan diri ke rakyat, dengan menunjukan semangat serta pesan tersirat, bahwa di sinilah peran Kepahlawanan Pemuda Bangsa zaman now adalah tindakan yang tepat,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).

Keluarga Pahlawan Nasional Bung Tomo, menggelar sayembara yang bertajuk 'Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo'. Sayembara tersebut diusung keluarga dalam rangka memperingati 100 tahun Bung Tomo yang jatuh pada 3 Oktober lalu.

Sayembara ini dibagi dalam tiga kategori, yakni Aksi Kepeloporan Penanggulangan Dampak Pandemi, Pidato Semangat Perjuangan, dan Puisi Syukur Kebangsaan. Kegiatan ini digelar secara virtual.

“Ini merupakan bukti, bahwa milenial pun mampu menunjukan peran positif yang produktif, di tengah orasi dan dialektika opini yang mengarahkan bahwa milenial itu justru pasif dan minim kontributif," ujar pendiri gerakan sosial Bhakti Untuk Negeri, Troy.

Acara ini digagas oleh gerakan sosial Bhakti Untuk Negeri, bersama Yayasan Soerjo Modjopahiit dan Mitra Lembaga pendukung lainnya seperti PT LRT Jakarta, NKE, komunitas vlogger Youth Red Cross, UNITI, dan RRI.

Dewan juri pada ajang ini diantaranya, adalah Najwa Shihab, Imam Budi Prasodjo, Putu Fajar Arcana, Sujiwo Tejo, Jaya Suparna, M. Fuad Nasar, Inaya Wahid, Effendi Ghazali dan Erros Djarot.

Serta menghadirkan pembicara pada Webinar Nasional Hari Pahlawan 10 November 2020, yakni mantan Menteri Pertambangan dan Energi Prof. Dr. Subroto, Bambang Sulistomo Putra Bung Tomo, Wijanarko Dirut PT LRT Jakarta, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo Gubernur Lemhanas RI, Dr. H Soekarwo, S.h.,M.Hum Dewan Pertimbangan Presiden RI.

Selain itu, ada pula Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, Mistam Kadewan LPP RRI, Baskara Sukarya Ketua Umum UNITI, Dr Rudyono Darsono Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, serta Andri Ginting CEO Creation.

link https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/10/momentum-hari-pahlawan-keluarga-bung-tomo-ingatkan-peran-penting-kepahlawanan-pemuda

Hari Pahlawan: Anak Bung Tomo Kenang Ayah yang Sederhana Banget

Hari Pahlawan: Anak Bung Tomo Kenang Ayah yang Sederhana Banget
Bung Tomo dan putranya, Bambang Sulistomo (sumber foto: validnews.id dan Antara)

GenPI.co - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November, untuk mengenang sejarah pertempuran 10 November 1945 yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur.

Ketika itu, para tentara dan milisi Indonesia yang pro terhadap kemerdekaan Bangsa Indonesia berperang menghadapi tentara Britania Raya dan Belanda.

Di antara pemuda tersebut, Sutomo atau dikenal dengan Bung Tomo merupakan tokoh yang mampu mengobarkan semangat rakyat untuk bangkit melakukan perlawanan terhadap penjajah.

Saat momen Hari Pahlawan, putra Bung Tomo yakni Bambang Sulistomo mengenang sosok ayahnya.

Ia mengenang sikap jujur dan terus terang yang dimiliki ayahnya.

"Semua pemimpin negara yang ia kenal tidak luput dari sentilannya," kata Bambang saat menjadi pembicara pada webinar Hari Pahlawan.

Sikap jujur atau terus terang yang dimiliki Bung Tomo menjadikannya begitu dekat dengan salah satu pendiri bangsa yakni Soekarno.

Bambang mengatakan, Bung Tomo pernah satu kapal dengan Soekarno menuju Indonesia Timur. Dalam perjalanan, kerap kali kedua tokoh tersebut bercanda gurau karena saling terbuka dan jujur.

Selain itu, Bambang mengatakan Bung Tomo juga mengajarkan agar menjalani hidup yang sederhana. 

Saking sederhananya, Bambang mengaku seragam sekolahnya dijahit sendiri oleh ibunya karena tidak ingin bergantung pada orang lain.

Sosok pahlawan yang berpidato berapi-api untuk membakar semangat arek-arek Suroboyo, juga pernah mengembalikan mobil dari pemerintah karena tidak sanggup mencicil.

Untuk itu, Bambang berpesan agar kekuatan spiritual bangsa terus dikuatkan, karena saat ini hampir segala sesuatunya diukur dengan material. (*/ant)

link https://www.genpi.co/berita/69844/hari-pahlawan-anak-bung-tomo-kenang-ayah-yang-sederhana-banget

Sabtu, 31 Oktober 2020

Bambang Sulistomo Berkirim Surat untuk Presiden RI

Bambang Sulistomo Berkirim Surat untuk Presiden RI

Merenim PostDALAM momentum peringatan ikrar Pe­mu­da ke-92, putra tokoh Pahlawan Nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo menulis surat kepada Presiden RI, Joko Widodo, atas mencermati kekuatiran masyarakat, sejak lahirnya UU Cipta kerja yang penuh dinamika dan polemik politik kepentingan berbagai pihak.  

“Kami menulis ini bertepatan dengan pe­ringatan Ikrar Pemuda 28 Oktober 1928. Kami mencermati kekuatiran  masyarakat, sejak la­hirnya UU Cipta Kerja,” ujarnya.

Bambang juga mengingatkan, berdasarkan pengalaman masa lalu, saat Politik sebagai Panglima di masa Orde lama. Ekonomi dan Stabilitas Politik sebagai Panglima di masa Orde baru, tanpa dikawal oleh Penegakan hu­kum yang adil, bagaimana hasilnya.

“Kekuatiran itulah, bagaimana bila Inves­tasi menjadi Panglima, tanpa dikawal oleh  hukum yang adil. Oleh sebab itu, Kami mohon Bapak Presiden-Wakil Presiden mengundang pertemuan serentak diantara pendukung dan penolak UU Cipta Kerja. Melibatkan para pe­mimpin buruh, akademisi, mahasiswa/pe­lajar, para tokoh masyarakat/umat beragama,” tandasnya sambil berharap.

Masih menurut Bambang, dengan itu Pre­siden akan mendengar langsung berbagai  pen­dapat mereka. “Sebab ada kesan, bahwa golongan yang menolak UU Cip­ta Kerja tersebut tidak faham isi­nya.  Kesan ini seperti meng­ing­ka­ri rasa-jiwa patriotism, dan So­li­daritas Kebangsaan rakyat yang terbangun sejak 28 Oktober 1928,” ungkap tokoh politik nasional mengakhiri surat­nya.

Salam hormat,

Bambang Sulistomo

Sabtu, 09 November 2019

Ini Pesan Putra Bung Tomo kepada Kaum Muda Menjelang Hari Pahlawan

Ini Pesan Putra Bung Tomo kepada Kaum Muda Menjelang Hari Pahlawan

JAKARTA, AYOJAKARTA.COM -- Putra pahlawan nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo, berbicara soal perjuangan tanpa pamrih dan semangat pantang menyerah sebagai nilai-nilai keluhuran bangsa yang relevan untuk dimiliki pemuda demi menguasai masa depan.

“Jadi, jika ingin berbicara atau melihat masa depan, setiap individu harus paham terlebih dahulu bagaimana cara mencapai tujuan dengan nilai-nilai dasar yang ada dalam UUD 1945,” kata Bambang Sulistomo, yang mengatakan hal itu dalam rangka menyambut Hari Pahlawan Nasional besok (Minggu, 10/11/2019).

Menurutnya, anak-anak muda harus memahami tujuan nasional Bangsa Indonesia yang penuh nilai-nilai luhur kebangsaan. Keseluruhan nilai-nilai itu ada dalam Pembukaan UUD 1945, mulai dari nilai kemanusiaan, kebhinnekaan, pemberdayaan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Nilai-nilai keluhuran itu termasuk berjuang tanpa pamrih dan semangat pantang menyerah," katanya.

Bambang menambahkan, anak-anak muda perlu selalu dimotivasi agar bisa berjuang mengisi kemerdekaan. Mereka juga harus memegang erat nilai kejujuran dan mau memperjuangkan keadilan. 

"Kemerdekaan itu keadilan dan kemerdekaan itu memperjuangkan keadilan," tegasnya.

Mantan staf khusus Menteri Kesehatan ini juga menyinggung tumbuhnya paham radikal yang mengingkari nilai-nilai kebersamaan, mengingkari kebhinekaan dan mengingkari nilai keadilan. Ia tegaskan bahwa paham yang seperti itu harus dilawan. 

"Tapi radikal yang menegakkan keadilan, yang menegakkan kesejahteraan, kemakmuran, hukum dan semacamnya, itu harus diteladani. Kalau bertentangan, baru dilawan," tutup dia.

link https://jakarta.ayoindonesia.com/nasional/pr-76739998/Ini-Pesan-Putra-Bung-Tomo-kepada-Kaum-Muda-Menjelang-Hari-Pahlawan

Selasa, 20 Februari 2018

UTA 45 Resmi Tunjuk Putra Pahlawan Bung Tomo

UTA 45 Resmi Tunjuk Putra Pahlawan Bung Tomo

JawaPos.com – Universitas 17 Agustus 1945 (UTA 45) mendaulat Bambang Sulistomo, putra pahlawan bangsa Bung Tomo sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta.

Penunjukan Bambang bak angin segar di tengah kemelut persoalan hukum dan pendidikan yang menyelimuti bangsa ini.

“Terutama bagi iklim akademis dalam dunia pendidikan di Indonesia,” ujar Pembina Yayasan UTA 45 Jakarta, Rudyono Dharsono di Aula Rapat Yayasan UTA 45 Jakarta, Selasa (20/2).

Menurut Rudyono, apa yang dilakukan yayasan merupakan bentuk apresiasi secara konkret dari lembaga pendidikan untuk menghargai jasa para pahlawannya.

Dilantiknya Bambang sebagai ketua Yayasan UTA 45 diharapkan dapat kembali membakar semangat perjuangan, dan nasionalisme dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila yang mulai tereduksi di bangsa ini.

“Sekaligus membuka jalan bagi generasi muda Indonesia, terutama para mahasiswa UTA’45 untuk dapat mengikuti secara langsung jejak-jejak perjuangan seorang pahlawan nasional 10 November. Dan itu ada pada pribadi putranya ini,” jelas dia.

Kedepan, dia bertekad menjadikan UTA’45 Jakarta menjadi pelopor pembangunan pendidikan karakter nasionalis mahasiswa/i Indonesia masa kini, menuju Indonesia yang adil dan sejahtera.

link https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/20/02/2018/uta-45-resmi-tunjuk-putra-pahlawan-bung-tomo/

Sabtu, 29 Juli 2017

Putra Bung Tomo Pimpin IPKI Periode 2017-2022

Putra Bung Tomo Pimpin IPKI Periode 2017-2022

Jakarta, Akuratnews.com –  Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) harus melahirkan banyak negarawan guna membantu bangsa ini keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.

Persoalan yang menjadi pro-kontra saat ini seperti Perppu Ormas dan Presidential Threshold bukan untuk diperdebatkan dan pada posisi itu IPKI harus memberikan konstribusi pemikiran agar bangsa ini tidak terbelah.

“IPKI harus menjadi solusi permasalahan bangsa dan hal itu hanya bisa dilakukan jika IPKI mampu melahirkan para negarawan,” ujar Ketua Umum IPKI terpilih Drs. Bambang Sulistomo, M.Sc ketika memberikan sambutan pada penutupan Musyawaran Nasional IPKI di Gedung Joang, Menteng 31, Jakarta, Sabtu (29/7/2017).

Menurut Putra Pahlawan Nasional Bung Tomo ini, agar IPKI bisa tampil menjadi solutif maka perlu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pengurus dan anggotanya. Dengan SDM yang baik maka IPKI di segenap tingkatan baik pusat maupun daerah akan bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi guna membantu pemerintah.

“Munas IPKI nantinya juga akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah di bidang ipoleksosbud,” papar Bambang.

Bambang mengakui bahwa jalannya organisasi memang tidak bisa dilepaskan dari dukungan finansial. Namun demikian, dia memberikan dorongan kepada DPW IPKI agar meski dana terbatas IPKI tetap harus tampil dengan pikiran-pikiran jernih yang mampu diperankannya.

“Pikiran adalah kekuatan, dan kekuatan ini bisa menghasilkan dukungan finansial bagi pelaksanaan program-program IPKI. Ingat uang akan hadir jika pengurus IPKI memiliki integritas dan kepribadian yang baik,” papar Bambang yang pernah menjadi Tahanan Politik era Orde Baru ini.

Dia mengatakan, mengisi kemerdekaan dengan membangun bangsa dan negara. Apa yang kita hadapi yaitu kita harus mengisi kemerdekaan bangsa ini dari kemiskinan, penindasan, perampasan hak-hak tanah rakyat kecil, sikap pengkhianatan. Termasuk di dalamnya kemampuan kita untuk menggali local wisdom atau sikap adi luhung dari setiap daerah.

“Kalau kita tidak berhasil menampilkan local wisdom maka kita tidak akan berhasil menampilkan kebhinekaan kita. Ini yang kita namakan dengan strategi kebudayaan,” tegas Bambang.

Bambang yang pernah menjadi wartawan ini menjelaskan, Strategi Kebudayaan ini nantinya akan menghasilkan budaya pertanian, budaya industri hingga budaya politik.

Musyawarah Nasional IPKI yang dihadiri 15 DPD dari Wilayah Barat, Timur dan Tengah ini menghasilkan tekah penetapan Ketua Umum IPKI yaitu Bambang Sulistomo dan penetapan Ketua Dewan Pembina Prof. DR. M.H. Matondang, MA.

Terkait struktur kepengurusan DPP IPKI, Bambang mengatakan bahwa susunan pengurus DPP akan segera dibentuk setelah mendapatkan masukan dari Ketua Dewan Pembina.

Kegiatan penutupan Munas IPKI 2017 ditandai dengan pengerahan Bendera Pataka IPKI dari Ketua Umum lama Prof Matondan kepada Ketua IPKI baru Bambang Sulistomo.

“Saya berterimkasih atas kepercayaan teman-teman IPKI dari daerah untuk memberikan saya memimpin IPKI. Saya mohon dan dukungannya agar semua cita-cita IPKI bisa kita jalankan bersama dengan baik,” pungkas Bambang. 

link https://akuratnews.com/putra-bung-tomo-pimpin-ipki-periode-2017-2022/